Minggu, 10 Mei 2015

Beda Kepala, Beda Pola Pikir, Beda Cara Pandang

   Pada tulisan saya yang ketiga ini, saya berusaha lebih luwes dalam menulis. Tidak menggunakan bahasa yang terlalu kaku, semata-mata agar pembaca mampu menangkap apa yang sebenarnya ingin saya sampaikan.

   Beberapa hari belakangan ini saya baru menyadari hal yang sebenarnya sering saya alami, ternyata saya sering berbeda pendapat dengan orang lain. Namun entah mengapa intensitas perbedaan pendapat tersebut akhir-akhir ini lebih sering saya alami dengan teman saya. Bahkan ketika saya membaca sebuah buku, pada beberapa bagian saya berkata "ya.... ini benar", namun pada beberapa bagian lain saya malah berkata "tidak.... saya tidak sependapat". Sebenarnya, perbedaan pola pikir dan cara pandang dalam menghadapi sesuatu merupakan hal yang lumrah, dan tentu saja semua orang berhak untuk berargumentasi atau memiliki pendapat sendiri. Yang terpenting bukanlah "perbedaan pendapat" tersebut, tetapi bagaimana cara kita menyikapi perbedaan pendapat tersebut dengan benar.

   Ketika Anda memiliki perbedaan pendapat dengan orang lain, dan memilih tetap bertahan pada pendirian Anda atas pendapat Anda, yang pertama harus dipastikan adalah Anda memiliki kompetensi atau ilmu dalam hal tersebut. Tidak sepantasnya Anda mempertahankan argumen ketika Anda sendiri tidak paham atas apa yang Anda bicarakan. Hal lain yang perlu anda ingat, setiap opini/argumen/pendapat memiliki kemungkinan untuk benar ataupun salah. Jadi, ketika terjadi perbedaan pendapat anda tidak boleh mementingkan ego, terlebih lagi ego untuk menang dan mendapat pengakuan dari orang lain, karena ini bukanlah kompetisi. Mementingkan ego hanya akan memperkeruh keadaan dan membawa kita pada perdebatan yang seakan tak bertepi.

   Lalu, bagaimana cara agar kita bisa menghindari sebuah perdebatan yang alot dan memakan waktu ketika terjadi perbedaan pendapat? Kita harus mencari cara agar menemukan jalan tengah atau titik temu dari argumen-argumen yang bertentangan. Cobalah untuk merangkum, mengkaji, membandingkan, kemudian mendiskusikan pandangan yang berbeda-beda dengan argumentasinya masing-masing tersebut. Anda juga harus mampu memahami maksud dari orang lain dengan cara melihat dari sudut pandang orang tersebut. Karena, persepsi seseorang yang berbicara berdasarkan sudut pandang agama tidak akan sejalan dengan orang yang berpikir berdasarkan sudut pandang ekonomi, filsafat, sejarah, atau yang lainnya. Anda juga bisa meminta orang lain sebagai penengah untuk memberikan pendapatnya, sebagai referensi mencari titik temu.

   Kesimpulannya, perbedaan pendapat merupakan hal yang lumrah terjadi. Ketika hal ini terjadi, jangan memaksa orang lain mengikuti pola pikir anda. Hal yang paling tepat dilakukan adalah dengan memahami pola pikir dan cara pandang masing-masing dalam upaya mencari titik temu dan menghindarkan diri dari perdebatan yang tidak berujung.
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di samping. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.
Judul: Beda Kepala, Beda Pola Pikir, Beda Cara Pandang; Ditulis oleh achmed_X; Rating Blog: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template oleh Blog SEO Ricky - Support eva fashion store