Sabtu, 26 Desember 2015

Tentang Rasa Ini


Kata orang, suka itu bisa berkali-kali tapi jatuh cinta cuma sekali...

Cinta.. satu kata yang bahkan belum ku ketahui maknanya hingga saat ini.. lalu, bagaimana aku membedakannya dengan rasa suka...??? Entahlah..

Apapun itu, satu hal yang kutahu.. Aku punya rasa kepadamu.. kepada orang yang selalu ku lihat, ku perhatikan, orang yang bisa membuatku tersenyum...
Rasa ini semakin bertambah kuatnya, semakin bertambah dalamnya, hari demi hari...

Hingga saatnya ku sadari, bahwa rasa ini jatuh pada orang yang salah..

Bukankah aku sendiri yang berkata bahwa "butuh waktu yang lama untuk mengenal perangai seorang anak manusia, cari tahu lebih jauh, maka kau jatuh lebih dalam".. tapi, aku sendiri jualah yang tak mengindahkan perkataan itu..

Semakin aku merasa mengenalmu semakin aku jatuh ke sebuah tempat yang mampu menyunggingkan senyuman tetapi memberi rasa sakit yang teramat dalam..

Seperti itulah kehidupan, selalu menyuguhkan paradox.. di satu sisi aku sangat ingin bisa bersamamu, namun disisi lain aku ingin melupakanmu...

Pada akhirnya, melupakanmu adalah jalan yang harus ku pilih.. untuk alasan semua itu, biar aku menyimpannya sebagai salah satu dari sejuta rahasia yang kumiliki..

Namun, satu hal yang ku tahu, kita memang tak ditakdirkan untuk bersama..

READ MORE - Tentang Rasa Ini
Kamis, 15 Oktober 2015

Untuk Diriku di Masa Depan


Hai... Apa kabar... Semoga ketika kamu membaca ini kamu selalu dalam keadaan baik... Senang rasanya kalau kamu masih bisa membaca tulisan ini, karena itu pertanda kalau kamu masih kuat menghadapi kerasnya kehidupan...
Tulisan ini dibuat tanggal 5 Oktober 2015, saat kamu masih  berusia 19 tahun... mungkin ketika kamu membaca kembali tulisan ini, tanggal tersebut sudah berlalu beberapa tahun atau bahkan beberapa puluh tahun... kamu mungkin akan tersenyum, karena tahu kamu bukan penulis yang baik di masa lalu... maaf...

Bagaimana... orang yang seperti apa kamu sekarang...??? Apa kamu masih kurus...??? Apa kamu masih pendiam, pemalu, dan tidak bisa melakukan apa-apa..??? Apa kamu masih diremehkan orang lain..??? Apa kamu masih belum bisa membanggakan Orangtua mu..??? Semoga tidak... aku berharap semuanya sudah berubah menjadi lebih baik...
Memang semua sifat kamu yang aku sebutkan tadi benar... tapi kamu juga punya sifat baik, kata orang kamu periang, suka tertawa dan membuat orang lain tertawa... meskipun kamu sering dianggap sombong karena susah untuk dekat dengan orang lain... itu juga yang buat kamu susah mendapatkan teman.... oh iya... apa kamu yang sekarang masih sering meninggalkan sholat, seperti aku...??? Semoga tidak... Ingatlah untuk selalu mendekatkan diri sama Tuhan... maaf kalau dirimu di masa lalu masih banyak kurangnya dalam hal Agama....

Bagaimana dengan impian-impian mu..??? Kamu orang dengan sejuta mimpi.. kamu sering diam, dan menghayalkan bagaimana jika semua impian mu bisa tercapai... Apa sekarang kamu sudah berhasil mewujudkan semua impian mu...??? Kamu bilang ingin jadi orang sukses... kamu bilang ingin jadi orang kaya... kamu bilang ingin punya pendidikan tinggi... kamu bilang kamu ingin punya banyak teman, ingin selalu menolong orang lain, dan ingin jadi orang yang berguna untuk orang lain.... Oh iya... kamu juga bilang di masa depan kamu ingin menikah dengan seorang wanita yang baik, yang mau menerima kamu apa adanya, dan punya dua orang anak laki-laki yang bahkan namanya kamu sudah persiapkan sejak berusia 19 tahun....  Apa itu sudah terwujud...??? Semoga saja ketika kamu membaca kembali tulisan ini, itu semua sudah terwujud...

Tapi.... jika belum.... JANGAN MENYERAH....

Kalau kamu masih bisa membaca tulisan ini, itu berarti Tuhan masih memberi kamu kesempatan untuk meraih semuanya... jika kamu menyerah, aku sebagai dirimu sendiri akan sangat kecewa dan benci kepada mu... Karena setauku kamu bukan orang yang gampang menyerah.... ingat semua yang pernah kamu lalui sebelumnya... bahkan jauh sebelum tulisan ini kamu tulis... rasa sakit... air mata... jatuh bangun... penghinaan... bahkan penghianatan... ingat...!!! SUKSES harga mati untuk kita... Hentikan air mata mu... sudah cukup... dunia tidak membutuhkan air mata orang-orang lemah, yang menyerah dalam meraih impiannya... dunia hanya menerima  air mata bahagia orang-orang sukses yang berhasil mewujudkan semua impiannya....

Kalau kamu sudah merasa capek dengan semuanya, baca kembali tulisan ini... renungkan, dan ingat kembali semua impian mu... lalu bangkitlah, berlari dan kejar kembali semua impian mu, sejauh apa pun ia sudah berlari meninggalkan mu... yakin, kamu pasti BISA....

Tapi... bagaimana kalau tulisan ini tidak sampai kepada kamu,  diriku di masa depan.... Ya... setidaknya aku tahu, baik diriku yang sekarang ataupun diriku di masa depan bukanlah orang yang gampang menyerah...

Ada di posisi manapun kamu ketika membaca tulisan ini... ingatlah seperti apa kamu di masa lalu... ingat semua impian mu.... sekali lagi.. jangan menyerah... berusahalah menjadi lebih baik setiap harinya... Terus berjuang, kamu hanya akan berhenti berjuang kalau Tuhan sudah memanggilmu untuk kembali kepadaNya.... oh iya... sekali lagi... jangan lupa untuk selalu mendekatkan diri dengan Sang Maha Pencipta... Hanya Dia yang bisa membantu kamu melewati semuanya... ingatlah untuk selalu berdoa....

Diriku di masa depan.... Buatlah Aku bangga....

READ MORE - Untuk Diriku di Masa Depan
Selasa, 16 Juni 2015

Hidup bak seorang anak komedi


Mungkin terlalu berlebihan jika aku bertanya kepada Tuhan alasan penciptaan ku.... Tetapi, entah mengapa aku sendiri bingung mengapa sebenarnya aku masih bertahan sampai saat ini hanya untuk menjalani hidup bak seorang anak komedi... memakai topeng, berusaha tersenyum, dan membuat orang lain tertawa... tetapi menangis dibalik layar... ketika hati menangis, wajah menunjukkan senyum yang tersungging, hanya agar orang lain tak tahu apa yang aku rasakan... bagaimana rasanya hidup dengan ditempa kebencian, ditempa kekecewaan, ditempa rasa dendam dan dibasuh air mata kepedihan.... Cukup aku yang rasakan dan menyimpan semuanya... Menjalani hidup sebagai seseorang yang tak dianggap... menjalani hidup sebagai seseorang yang diremehkan... menjalani hidup sebagai seseorang yang dipandang rendah...  Aku bertahan hingga saat ini bukanlah tanpa alasan... Aku hanya ingin, sisa waktu yang Tuhan berikan bisa aku gunakan membayar rasa kecewaku... membayar rasa sakit hatiku.... Ya... aku memang tumbuh diatas tanah kebencian....

READ MORE - Hidup bak seorang anak komedi
Selasa, 09 Juni 2015

Dialog Hati & Pikiran : Hidup Segan Mati Tak Mau


♥ : Ada apa...? apa yang membuatmu berpikir begitu kerasnya..?

☺: Entahlah... pernahkah kau merasa dunia ini begitu keras dan kejam... pernahkah kau merasa ditinggalkan dan berjuang seorang diri... pernahkah kau merasa dipandang rendah oleh orang lain.... pernahkah kau merasa beban yang kau pikul begitu beratnya... pernahkah kau berpikir mati akan terasa lebih nikmat dari hidup ini...

♥ : Ya, dunia memanglah kejam.. dan hanya orang-orang bermental baja lah yang mampu bertahan... apa yang membuat mu berpikir demikian....?

☺: Bukan apa-apa, aku hanya merasa tak sanggup lagi melangkah lebih jauh...

♥ : Apa kau merasa tak mampu memikul beban yang ada dipundakmu...? Apa kau merasa beban yang kau pikul terlalu berat..??

☺: Entahlah.. Aku hanya merasa tak sanggup dengan semua ini...

♥ : Bukankah itu merupakan tanda cinta kasih Tuhan, Ingatlah bahwa Tuhan tak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan umatNya..

☺: .............

♥ : Lalu... Apa kau siap mati...?

☺: Aku bahkan takut menghadap Tuhan ku dalam keadaan seperti ini... dalam keadaan yang kotor... dalam keadaan sebagai seorang pecundang yang lari dari tanggung jawabnya...

♥ : Ya... mengapa kau harus menyerah dan berhenti sampai disini... bukankah kau selalu berkata bahwa mundur berarti penghianatan.... siapkah kau menghadap Tuhanmu sebagai seorang penghianat...

☺: tapi, aku tak sanggup bertahan lebih lama lagi.....

♥ : Lalu, bagaimana dengan impian mu... bukankah kau yang mengatakan bahwa kau harus menjadi orang yang sukses... bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa roda kehidupan tak bisa berputar dengan sendirinya... bagaimana dengan orang-orang yang kau cintai... orangtua mu, saudara-saudara mu.. bukan kah kau berkata bahwa kesuksesan mu akan kau persembahkan untuk mereka....

☺: apa aku masih bisa berubah, apa aku masi bisa melanjutkan perjalanan ini... apa aku akan sampai pada kesuksesan itu....???

♥ : tidak berarti jika seseorang tersandung dan salah arah dia akan tersesat selamanya... teruslah berjuang sampai akhir, sampai Tuhan mu memanggil mu pulang dengan rasa hormat bukan sebagai seorang penghianat... dan teruslah berjuang menggapai impian mu... karena jika gagal dalam mencoba, kau masih dapat mencoba berkali-kali... tetapi jika kau menyerah, maka semuanya selesai...
READ MORE - Dialog Hati & Pikiran : Hidup Segan Mati Tak Mau
Kamis, 14 Mei 2015

Mencoba Memutar Roda Kehidupan


Tidaklah sama sekali aku berniat meratapi nasib ini, dan tidak pula satu rasa kecewa kumiliki kepada Tuhanku. Aku hanya ingin memberikan sepenggal cerita tentang hidupku. Bukan aku merasa sebagai orang yang penting, bukan pula sebagai seorang yang harus dikenal oleh orang lain. Lebih kepada diriku yang ingin membuang sedikit rasa kecewa ini terhadap diri sendiri, yang hingga kini tak mampu menjadi insan yang berguna.

Ketika aku masih kecil, tak ubahnya anak lain seusiaku, aku juga memiliki harapan yang begitu besarnya akan masa depanku. Hari demi hari yang kulalui hanyalah usaha untuk mewujudkan apa yang disebut dengan cita-cita. Namun, entah mengapa hingga kini aku merasa takdir belum juga berpihak kepada ku. Sering kali aku terpaksa merevisi impianku karena harus menyesuaikan dengan takdir yang tidak sesuai dengan perkiraan ku. Ya, memang tidaklah mudah menjadi orang yang berhasil dan sukses, butuh perjuangan dan juga pengorbanan.

Itulah yang terjadi, perjuangan dan pengorbanan. Hingga saat ini aku masih terus berjuang menggapai impianku. Ya, impian seorang anak yang begitu naif, ingin menjadi orang yang sukses. Ketika pemikiran apa itu sukses merujuk kepada hal duniawi, maka jawabannya adalah harta, tahta, dan kekuasaan. Itu pula lah yang kuinginkan. Aku tidak lah munafik, semua itu hanya untuk membalas sakit hati ku. Sakit hati kepada diriku sendiri yang selama ini membiarkan orang lain menghinaku, dan memandang rendah diriku. Dipandang rendah oleh orang lain membuat ku semakin menggebu-gebu dalam meraih impianku, hanya untuk menunjukkan kepada mereka bahwa anak yang mereka anggap tak berguna ini mampu memperjuangkan hidupnya.

Aku hanya bisa terus berjuang seraya menunggu keberpihakan takdir kepada ku. Roda kehidupan tidak lah mungkin berputar dengan sendirinya, itu lah tugas ku untuk terus berusaha memutar roda kehidupan dan menempatkan diriku di puncak kejayaan. Tak lupa pula aku berdoa semoga Tuhan memberikan restuNya kepada ku, dalam pertarungan melawan takdir ini.
READ MORE - Mencoba Memutar Roda Kehidupan
Selasa, 12 Mei 2015

Dusta Cinta


Ketika kucoba merangkai kata untuk menjelaskan apa yang kualami, betapa sulitnya kurasakan. Bukan sekedar aku tak pandai bermanis kata, lebih dari itu aku tak sanggup mengingat apa yang sudah ku lalui. Meminjam istilah yang digunakan beberapa orang yang mengibaratkan cinta laksana perahu yang mencoba mencari pelabuhan terakhirnya, sama hal nya dengan yang kurasakan dikala itu. Ketika perahu kecil ini terombang ambing di lautan, betapa naif nya sang nakhoda terburu-buru melemparkan jangkarnya hanya karena melihat sebuah pelabuhan.

Aku mengira kau akan menjadi pelabuhan pertama dan terakhirku, menjadi orang yang mampu aku titipi rasa ini. Terlebih lagi ketika kau memberi harapan yang begitu besarnya kepadaku. Kau berkata bahwa kau juga merasakan hal yang sama dengan yang kurasakan. Namun kau meminta perahu kecil yang kubawa untuk berlabuh dan menunggu hingga waktu yang tepat. Kau berkata tak ingin ada ikatan yang kau rasa akan mengganggumu dalam menggapai cita-cita mu. Ketika kau berkata ingin membahagiakan orangtua mu terlebih  dahulu, aku menerima baik keputusan itu. Pada dasarnya aku juga memiliki cita-cita yang sama.

Ketika kau memberikan ku sebuah harapan dengan berucap bahwa Tuhan akan mempersatukan kita jika kita memang berjodoh, membuat perahu kecil ini mencoba bertahan meski terhempas oleh ombak. Begitu besarnya harapan yang kau beri, hingga setiap hari yang kulalui aku terus berharap penantian ini segera berakhir. Namun, betapa hati ini hancur ketika aku mengetahui, ternyata pelabuhan hatimu telah menjadi sandaran perahu cinta orang lain. Tak terkira betapa hancurnya hati ini, kau hancurkan dengan penghianatan, bukan diri ku yang kau hianati, tetapi hati ini dengan harapan yang kau berikan. Ku kira kau akan menjaga hati mu untuk ku, ternyata mengejar cita-cita dan ingin membahagiakan orang tua hanya kau jadikan alasan untuk menolakku, entah kau meragukan cinta ku, atau karena aku tak bisa berada di samping mu karena kita mengejar cita-cita di atas tanah yang berbeda.

Pada awalnya aku merasakan rasa sakit yang begitu dalamnya. Bukan kepadamu, bukan pula kepada nakhoda yang kau pilih perahunya untuk sandar di hati mu. Tetapi kepada diriku yang begitu naif nya, dan tidak pandai mengendalikan perahu cinta ini. Hingga akhirnya Keteguhan hatiku mulai terkumpul, rasa sakit yang kurasakan pun mulai memudar. Seperti yang selalu orang katakan, luka pun ada sembuhnya. Akan kubawa perahu ini mengarungi lautan bebas. Sebagai nakhoda, tak akan kubiarkan perahu ini berlabuh, sampai ku pastikan itu akan menjadi pelabuhan terakhir yang menjadi tempat ku menyandarkan perahu kecil yang disebut cinta ini.
READ MORE - Dusta Cinta
Minggu, 10 Mei 2015

Beda Kepala, Beda Pola Pikir, Beda Cara Pandang

   Pada tulisan saya yang ketiga ini, saya berusaha lebih luwes dalam menulis. Tidak menggunakan bahasa yang terlalu kaku, semata-mata agar pembaca mampu menangkap apa yang sebenarnya ingin saya sampaikan.

   Beberapa hari belakangan ini saya baru menyadari hal yang sebenarnya sering saya alami, ternyata saya sering berbeda pendapat dengan orang lain. Namun entah mengapa intensitas perbedaan pendapat tersebut akhir-akhir ini lebih sering saya alami dengan teman saya. Bahkan ketika saya membaca sebuah buku, pada beberapa bagian saya berkata "ya.... ini benar", namun pada beberapa bagian lain saya malah berkata "tidak.... saya tidak sependapat". Sebenarnya, perbedaan pola pikir dan cara pandang dalam menghadapi sesuatu merupakan hal yang lumrah, dan tentu saja semua orang berhak untuk berargumentasi atau memiliki pendapat sendiri. Yang terpenting bukanlah "perbedaan pendapat" tersebut, tetapi bagaimana cara kita menyikapi perbedaan pendapat tersebut dengan benar.

   Ketika Anda memiliki perbedaan pendapat dengan orang lain, dan memilih tetap bertahan pada pendirian Anda atas pendapat Anda, yang pertama harus dipastikan adalah Anda memiliki kompetensi atau ilmu dalam hal tersebut. Tidak sepantasnya Anda mempertahankan argumen ketika Anda sendiri tidak paham atas apa yang Anda bicarakan. Hal lain yang perlu anda ingat, setiap opini/argumen/pendapat memiliki kemungkinan untuk benar ataupun salah. Jadi, ketika terjadi perbedaan pendapat anda tidak boleh mementingkan ego, terlebih lagi ego untuk menang dan mendapat pengakuan dari orang lain, karena ini bukanlah kompetisi. Mementingkan ego hanya akan memperkeruh keadaan dan membawa kita pada perdebatan yang seakan tak bertepi.

   Lalu, bagaimana cara agar kita bisa menghindari sebuah perdebatan yang alot dan memakan waktu ketika terjadi perbedaan pendapat? Kita harus mencari cara agar menemukan jalan tengah atau titik temu dari argumen-argumen yang bertentangan. Cobalah untuk merangkum, mengkaji, membandingkan, kemudian mendiskusikan pandangan yang berbeda-beda dengan argumentasinya masing-masing tersebut. Anda juga harus mampu memahami maksud dari orang lain dengan cara melihat dari sudut pandang orang tersebut. Karena, persepsi seseorang yang berbicara berdasarkan sudut pandang agama tidak akan sejalan dengan orang yang berpikir berdasarkan sudut pandang ekonomi, filsafat, sejarah, atau yang lainnya. Anda juga bisa meminta orang lain sebagai penengah untuk memberikan pendapatnya, sebagai referensi mencari titik temu.

   Kesimpulannya, perbedaan pendapat merupakan hal yang lumrah terjadi. Ketika hal ini terjadi, jangan memaksa orang lain mengikuti pola pikir anda. Hal yang paling tepat dilakukan adalah dengan memahami pola pikir dan cara pandang masing-masing dalam upaya mencari titik temu dan menghindarkan diri dari perdebatan yang tidak berujung.
READ MORE - Beda Kepala, Beda Pola Pikir, Beda Cara Pandang
Template oleh Blog SEO Ricky - Support eva fashion store